LABORATORIUM ILMU RESEP

LABORATORIUM ILMU RESEP
KEGIATAN PRAKTIKUM

bhaktimuliawonogiri@blog.com

Monday, December 13, 2010

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BIDANG STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. FARMASI (079)
2. FARMASI INDUSTRI (080)


A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami dasar-dasar kimia dan prinsip kerja kefarmasian 1.1 Menjelaskan sifat fisika dan kimia bahan obat (farmakologi) bu eny
1.2 Melakukan uji kualitatif dan kuantitatif bahan baku (praktek kimia)) pak agus
1.3 Menjelaskan prinsip pembuatan obat sesuai buku panduan resmi (teori praktek ilmu resep) pak aris
1.4 Menjelaskan prinsip praktek laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice/GPL).( teori Praktek IR)pak aris
2. Menerapkan dasar-dasar kerja di laboratoriuman resep dan kimia 2.1 Mendeskripsikan laboratorium resep termasuk alat dan penggunaannya).( teori Praktek IR)pak aris
2.2 Mendeskripsikan laboratorium kimia termasuk alat, bahan dan penggunaannya (pak agus)
2.3 Mendeskripsikan cara-cara membuat serbuk, kapsul, salep, sirup, krim dengan sarana non industri (lumpang dan alu). Bu fina
3. Memahami standar baku pembanding, larutan baku, dan larutan pereaksi 3.1 Menjelaskan fungsi standar baku pembanding
3.2 Menjelaskan fungsi larutan baku
3.3 Menjelaskan fungsi larutan pereaksi.(Pak agus)
4. Memahami CPOB, CPKB, dan CPOTB 4.1 Menjelaskan ketentuan CPOB
4.2 Menjelaskan ketentuan CPKB
4.3 Menjelaskan ketentuan CPOTB.Bu nutrisia
5. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 5.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (2)
5.2 Melaksanakan prosedur K3 (2)
5.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup
5.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.( bu ani)
6. Melaksanakan kerja sama dengan kolega dan pelanggan 6.1 Melaksanakan komunikasi di tempat kerja
6.2 Memberikan bantuan yang diperlukan kepada kolega dan pelanggan
6.3 Melaksanakan standar penampilan diri
6.4 Melaksanakan kerja sama antar rekan kerja. Bu fina (semestera 1 dan 2)


B. KOMPETENSI KEJURUAN
1. Farmasi (079)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami dasar-dasar kefarmasian 1.1 Menjelaskan ruang lingkup kefarmasian BU FINA semester 1
1.2 Menjelaskan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) semester 4
1.3 Menjelaskan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) semester 4
1.4 Menjelaskan undang-undang kesehatan no.36 tahun 2009 tentang kesehatan semester 1 dan 2
1.5 Menjelaskan undang-undang narkotika, undang-undang psikotropika dan undang-undang perlindungan konsumen.BU NUTRI semester 3 dan 5
2. Menerapkan tata tertib kerja di laboratorium resep 2.1 Mendeskripsikan cara membaca resep
2.2 Mendeskripsikan cara mengerjakan resep sesuai bentuk obat yang diminta
2.3 Mendeskripsikan penggunaan etiket atau label sesuai dengan bentuk obat yang dibuat semester 1
2.4 Melaksanakaan pekerjaan di laboratorium resep sesuai tata tertib. PAK AGUS semester 1
3. Mendeskripsikan penggolongan obat 3.1 Menjelaskan golongan obat bebas dan golongan obat bebas terbatas
3.2 Menjelaskan golongan obat keras
3.3 Menjelaskan golongan obat psikotropika
3.4 Menjelaskan golongan obat narkotika Bu fina semester 1
4. Memahami penggolongan PKRT dan alat kesehatan 4.1 Menjelaskan undang-undang tentang alat kesehatan
4.2 Menjelaskan jenis dan fungsi alat kesehatan Aris ( semester 5)
4.3 Menjelaskan alat kesehatan
4.4 Menjelaskan undang-undang tentang peralatan kesehatan rumah tangga (PKRT)
4.5 Menjelaskan jenis-jenis PKRT bu nutria( 5 dan 6)
5. Memahami dasar-dasar farmakologi 5.1 Menjelaskan farmakologi (1)
5.2 Menjelaskan spesialite obat (3)
5.3 Menjelaskan istilah medis yang berkaitan dengan farmasi (1)
5.4 Menjelaskan nasib obat dalam tubuh.bu eny(2)
6. Memahami dasar-dasar penyakit 6.1 Menjelaskan penyakit-penyakit yang bersifat simtomatis(4)
6.2 Menjelaskan penyakit-penyakit yang bersifat causal(4)
6.3 Menjelaskan kelainan penyakit ketagihan/ketergantungan obat, yang ditimbulkan karena akibat memakai narkoba(4)
6.4 Menjelaskan penyakit cacing. Bu eny(2)
7. Menerapkan swamedikasi 7.1 Menjelaskan penggolongan obat berdasarkan penyakit (1)
7.2 Menjelaskan khasiat obat (1)
7.3 Menjelaskan efek samping obat (1)
7.4 Menjelaskan cara penggunaan obat bu eny (1)
7.5 Melakukan pemberian informasi pada pasien untuk obat tanpa resep dokter. Pak agus (5 dan 6)
8. Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan apoteker 8.1 Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket dan salinan resep
8.2 Menghitung dosis obat dalam resep
8.3 Melakukan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter pak agus
8.4 Menyerahkan obat dan informasi kepada pasien pak agus (1 – 6) team
9. Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang farmasi 9.1 Mengelola perbekalan farmasi berdasarkan penggolongan obat
9.2 Mengelola alat kesehatan
9.3 Mengelola PKRT
9.4 Mengelola obat golongan narkotika dan psikotropika
9.5 Menerapkan cara-cara pembuatan laporan narkotika dan psikotropika
9.6 Menerapkan pengelolaan pemasaran obat. Pak aris
10. Menerapkan akuntansi dalam bidang farmasi 10.1 Membuat neraca rugi laba bu wiwik
10.2 Mengkalkulasi biaya obat yang dibuat sesuai permintaan resep dokter pak aris
10.3 Membuat laporan keuangan. Bu wiwik
11. Menerapkan prinsip-prinsip preformulasi 11.1 Menjelaskan sifat fisika kimia obat dan sifat fisika kimia bahan tambahan obat
11.2 Menerapkan cara pencampuran bahan
11.3 Menjelaskan pengaruh bentuk sediaan terhadap khasiat obat. Pak agus (1-6) team
12. Memahami teknik pembuatan sediaan obat, dalam skala kecil dan dalam skala industri 12.1 Menjelaskan teknik pembuatan sediaan tablet (5)
12.2 Menjelaskan teknik pembuatan sediaan kapsul (4)
12.3 Menjelaskan teknik pembuatan sediaan powder(serbuk) (1)
12.4 Menjelaskan teknik pembuatan sediaan semipadat (2)
12.5 Menjelaskan teknik pembuatan sediaan obat cair (3)
12.6 Menjelaskan teknik pembuatan sediaan steril. Bu fina (5 dan 6)
13. Memahami pengujian sediaan obat, obat tradisional dan fitofarmaka 13.1 Menjelaskan cara-cara pengujian sediaan obat,obat tradisional dan fitofarmaka
13.2 Menjelaskan pengujian secara mikrobiologis dan organoleptis
13.3 Menjelaskan pengujian pada hewan uji dan uji klinik. Pak aris
14. Memahami farmakognosi 14.1 Menjelaskan asal dan bagian tanaman obat yang mengandung isi berkhasiat
14.2 Mengklasifikasikan sistematika tanaman obat
14.3 Melakukan pembuatan simplisia dari tanaman obat
14.4 Mengidentifikasi simplisia dan tanaman obat
14.5 Menjelaskan manfaat dan isi khasiat tanaman obat.pak aris
15. Membuat obat tradisional dan fitofarmaka 15.1 Mendeskripsikan obat tradisional dan fitofarmaka
15.2 Membuat sediaan ekstrak dan tinctura dari campuran bahan obat
15.3 Membuat sediaan ekstrak/galenika
15.4 Membuat sediaan obat tradisional
15.5 Melakukan pembuatan sediaan fitofarmaka. Pak aris
16. Menerapkan distribusi sediaan obat bebas, bebas terbatas, dan obat keras, obat psikotropika dan narkotika 16.1 Menjelaskan distribusi obat bebas dan bebas terbatas dari industri ke PBF dan dari PBF ke apotek
16.2 Melakukan distribusi obat bebas dan bebas terbatas dari apotek ke pasien
16.3 Menjelaskan distribusi obat keras dari industri ke PBF dan dari PBF ke apotek
16.4 Melakukan distribusi obat keras dari apotek ke pasien.pak aris
17. Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat 17.1 Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat (1)
17.2 Menjelaskan epidemiologi (3)
17.3 Menjelaskan kebutuhan obat berdasarkan epidemiologi dan konsumtif ( 4-5)
17.4 Menjelaskan penularan dan pencegahan penyakit. Bu ani (6)


2. Farmasi Industri (080)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami bahan baku dan bahan pengemas 1.1 Menjelaskan bahan baku aktif
1.2 Menjelaskan bahan baku obat tradisional
1.3 Menjelaskan bahan baku tambahan
1.4 Menjelaskan prosesing aqua untuk produksi
1.5 Menjelaskan bahan pengemas.
2. Memahami tehnik pembuatan sediaan obat, baik dalam skala kecil maupun dalam skala produksi 2.1 Menjelaskanpembuatan sediaan tablet
2.2 Menjelaskanpembuatan sediaan kapsul
2.3 Menjelaskanpembuatan sediaan powder

2.4 Menjelaskanpembuatan sediaan semi padat
2.5 Menjelaskanpembuatan sediaan cair
2.6 Menjelaskanteknik pembuatan sediaan steril.
3. Melaksanakan pengemasan sediaan farmasi nonsteril dan steril 3.1 Menjelaskan prosedur pengemasan primer
3.2 Melakukan prosedur pengemasan sekunder.
4. Menerapkan sistem mutu 4.1 Menjelaskan sistem pengawasan mutu diindustri farmasi
4.2 Melaksanakan pengawasan mutu
4.3 Memahami keluhan pelanggan.
5. Melakukan sampling untuk kontrol kualitas produk farmasi 5.1 Menjelaskan prosedur sampling bahan baku
5.2 Menjelaskan prosedur sampling produk ruahan
5.3 Melaksanakan prosedur sampling obat jadi.
6. Melakukan In Process Control (IPC) 6.1 Menjelaskan teknik pengujian produk padat
6.2 Menjelaskan teknik produk cair
6.3 Mejelaskan pengujian produk setengah padat
6.4 Melakukan pengujian produk.
7. Melakukan kualifikasi dan kalibrasi peralatan
7.1 Menjelaskan kualifikasi peralatan produksi
7.2 Menjelaskan kalibrasi peralatan produksi
7.3 Melakukan kalibrasi peralatan laboratorium.
8. Menerapkan perencanaan produksi dan pengendalian inventory
8.1 Merencanakan pengadaan bahan obat untuk produksi

8.2 Melaksanakan pengendalian inventory bahan awal
8.3 Melaksanakan pengendalian ketersediaan obat jadi.
9. Melaksanakan pengadaan barang
9.1 Memilih bahan sesuai spesifikasi dan deskripsi yang diminta
9.2 Melaksanakan proses pembelian bahan awal.
10. Menerapkan manajemen bahan
10.1 Menjelaskan bahan awal
10.2 Menjelaskan bahan setengah jadi
10.3 Menjelaskan produk jadi
10.4 Menjelaskan produk kembalian
10.5 Menjelaskan administrasi pergudangan.
11. Melaksanakan pergudangan
11.1 Menjelaskan penerimaan barang di gudang
11.2 Menjelaskan karantina barang
11.3 Menjelaskan kondisi gudang sesuai dengan bahan yang disimpan
11.4 Melaksanakan penyimpanan barang di gudang
11.5 Melaksanakan distribusi bahan untuk produksi
11.6 Melakukan dokumentasi administrasi gudang.
12. Melakukan distribusi barang
12.1 Menetapkan sistem distribusi
12.2 Melaksanakan verifikasi permintaan barang
12.3 Melaksanakan distribusi bahan awal
12.4 Melakukan pengeluaran bahan awal
12.5 Melaksanakan penimbangan bahan awal.


13. Melakukan monitoring barang expired dan pemusnahannya
13.1 Menjelaskan uji kestabilan produk
13.2 Melaksanakan prosedur pemusnahan produk yangtidak memenuhi syarat.
14. Melakukan penarikan kembali obat jadi
14.1 Menerima barang kembalian
14.2 Memonitor barang kembalian
14.3 Memusnahkan barang kembalian yang tidak memenuhi syarat.
15. Memahami penelitian dan pengembangan produk
15.1 Menjelaskan penelitian di industri farmasi
15.2 Menjelaskan pengembangan produk di industri farmasi
15.3 Melaksanakan registrasi obat
15.4 Melaksanakan trial produksi.
16. Melaksanakan pembuangan limbah
16.1 Mengidentifikasikan jenis limbah industri farmasi
16.2 Melaksanakan pengelolaan limbah industri
16.3 Melaksanakanpengelolaan limbah khusus (B3, produk beta laktam).
17. Melaksanakan sistem dokumentasi farmasi industri
17.1 Menjelaskan macam macam dokumen di industri
17.2 Membuat dokumen industri
17.3 Menjelaskan penatalaksanaan dokumen.

Sunday, June 6, 2010

DAFTAR SISWA YANG REMEDI FARMAKOGNOSI

Kelas X.1
no absen : 09.0002 - 09.0015
09.0017 - 09.0018
09.0020 - 09.0032
09.0039 - 09.0040
Kelas X.2: 09.0042 - 09.0045
09.0048 - 09.0055
09.0058
09.0060 - 09.0061
09.0063 - 09.0065
09.0067 - 09.0068
09.0070 - 09.0080
bahan remedi amylum, oleum, cortex
pelaksanaan remidi senin 14 juni 2010
kelas X.1 jam 07.30 - 09.00
kelas X.2 jam 09.00 - 10.30

Thursday, May 27, 2010

pendidikan karakter

Pendidikan tidak hanya mencetak anak didik yang mempunyai kemampuan akademik yang bagus, tetapi pendidikan juga berkewajiban mencetak peserta didik mempunyai karakter yang posotif.Mendidik bukan hanya sebatas mentransfer bahan ajar kepada siswa tetapi mendidik harus bisa mengajar atau mentransfer nilai nilai.Pembentukan karakter tidak bisa dilakukan dengan instan karena karakter merupakan proses kebiasaan sehari - hari, sehingga pendidikan karakter kepada siswa harus dilakukan sedini mungkin pada tingkat pendidikan dalam hal ini bisa di mulai dari taman kanak-kanak dan sekolah dasar. pendidikan karakter dapat dilakukan di sekolah seperti halnya dengan pelajaran yang lain tapi juga diperlukan teladan dari pendidik tidak sebatas teori tapi juga dipraktekan dalam setiap waktu. maka dalam tingkat pendidikan dasar di perlukan pendidik yang mampu menjadi teladan , berwawasan luas,mampu dalam inovasi dalam mendidik anak dan juga punya karakter yang kuat. karakter yang kuat walaupun kemampuan akademik kurang kuat tetapi nantinya dalam kehidupan dalam masyarakat akan mudah diterima dengan baik, karen sift kejujurannya, empatinya,moral yang kuat jiwa sosialnya yang tinggi sehingga akan mudah diterima dalam masyarakat karena karakternya yang kuat.Sudah saatnya pendidikan akhlak budi pekerti kita terapkan lagi di sekolah, agar anak didik kita mampu menghadapi era globalisasi ini dengan tetap mengedepankan nilai -nilai positif dan mempunyai karakter yang kuat sehingga terbentuk generasi yang mempunyai karakter yang kuat dan bakat akademik yang kuat dan bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan berakhlak mulia

Sunday, May 23, 2010

bengawan solo

Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi…
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Dimusim hujan air..
Meluap sampai jauh

Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air meluap sampai jauh
Dan akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu…
Naik itu perahu

Tuesday, May 18, 2010

OBAT TRADISIONAL

Obat tradisional dapat dikatakan sebagai obat jika sudah melalui berbagai penelitian dan proses yang panjang sehingga bisa dipastikan unsur bahan yang berkhasiat sebagai obat dan dapat diketahui efek farmakologisnya, dapat dipastikan dosisnya, diketahui efek sampingnya dan ditetapkan cara pembuatannya sehingga diperoleh sediaan yang sesua dengan CPOTB atau CPOB.Masyrakat sekarang sudah sadar akan kesehatan sehingga selain memakai obat modern masyarakat juga semakin banyak menggunakan sediaan obat tradisional karena semakin mahalnya obat modern dan efek samping yang berbahaya.
untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat trdisional yang sering kali ditambah dengan bahan obat kimia dan untuk memudahkan pengawasan dan perizinan maka badan besar obat dan makanan atau BBPOM menelompokan tanaman obat dalam 3 kelompok yaitu: jamu, herbal terstandart dan fitomarmaka
Jamu
Jamu adalah sediaan atau ramuan dari bahan-bahan alam yang digunakan sebagai pengobatan berdasarkan pengalaman dan digunakan secara turun-temurun dan dipercaya mempunyai khasiat. jamu belum melalui penelitian ilmiah dan penggunaannya masih sederhana, biasanya dalam bentuk sediaan jamu gendong,jamu rajangan.selain itu juga belum dalam bentuk ekstrak dan bahan aktifnya belum diketahui secara pasti karena belum ada penelitian
HERBAL TERSTANDART
herbal terstandart adalah sediaan tradisional setingkat diatas jamu yaitu obat tradisional yang sudah lolos uji praklinis pada hewan uji menganai uji khasiat dan manfaat, bahan baku sudah lolos standarisasi bahan baku. uji pada herba terstandart meliputi uji eksperimental in vitro dan invivo, uji toksisitas akut dan subkronik dan uji toksisitas khusus.
FITOMARMAKA
Yaitu sediaan obat tradisional yang sudah lolos uji praklinik dan uji klinik, bahan baku sudah lolos uji standarisasi dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. uji klinik yaitu bahan yang sudah di uji ke hewan dan hasilnya aman di uijikan lagi ke manusia dosis pada hewan di konfersi ke dosis aman bagi manusia dari uji ini diketahui kesamaan sfek pada hewan uji percobaan dan manusia. uji klinik meliputi: uji klinik fase 1, uji klinik fase 2, uji klinik fase 3 dan uji klinik fase 4

Monday, May 10, 2010

OBAT ANALGETIK

Analgetik merupakan obat penghilang nyeri atau pain adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghilangkan pain tanpa kehilangan kesadaran. pain merupakan perasaan obyektif dan sensoris dan emosional yang tidak enak dan berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial. sensasi nyeri antara individu satu dengan lainnya berbeda
Fisiologi nyeri
reseptor nyeri adalah organ tubuh yang bertugas untuk menerima rangsang nyeri. reseptor nyeri juga disebut nosireceptor, secara anatomis nosireceptor ada yang bermielin dan ada yang tidak bermeilin dari syaraf perifer
Nyeri dapat terjadi karena rangsangan mekanis, kimiawi atau fisik yang menimbulkan kerusakan jaringan. rasa nyeri dapat berfungsi sebagai alarm atau isyarat adanya gangguan di jaringan, seperti peradangan, infeksi, cancer dan lain sebagainya.
adanya rangsangan nyeri akan memicu keluarnya mediator nyeri yang terdiri dari histamin, bradikinin, leukotrien prostaglandin.
Berdasarkan efek farmokologisnya analgetik dapat dibagi 2, yaitu
analgetik perifer dan analgetik narkotik
analgetik perifer yaitu obat yang tidak bersifat narkotika dan digunkan untuk penanganan nyeri ringan maupun nyeri dengan demam contoh paracetamol, ibuprofen, acetosal. Analgetik narkotika adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat seperti pada kasus cancer,operasi tulang, fraktur contoh morfin, kodein. sedangkan untuk nyeri yang disertai dengan peradangan atau pembengkaan ditanggulangi dengan obat NSAID (obat non steroid) seperti indometasin, piroxicam,Na diclofenak, gol obat COX 2 dan COX 1

Friday, May 7, 2010

rimpang sahabat hati

rimpang ini merupakan sahabat hati, karen khasiatnya sebagai hepotoprotektor yaitu melindungi dan menjaga fungsi hati kita. rimpang yang dikenal dengan temulawak ini sudah lama digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat kita dalam penobatan tradisional. Tanaman yang mempunyai bahasa latin Curcuma xantorriza ini sudah terbukti mampu menjaga kerja dari fungsi hati.
kandungan dari Curcuma xanthrriza yaitu: minyak atsiri, kurkumin, desmetoksikurkumin, pati
tanaman yang mudah tumbuh di indonesia ini selain dapat melindungi fungsi hati kita juga berkhasiat sebagai amara,kholagogum. sekarang pun banyak produk-produk obat tradisional yang mengandung temulawak baik dalam bentuk serbuk, tablet ataupun sirup sehingga lebih praktis dalam penggunaannya. minum 2 kali sehari 1 gelas rebusan temulawak dapat menjaga dan melindungi fungsi dari hati kita. menjaga fungsi hati adalah salah satu bentuk syukur kita kepada alloh yang telah memberi nikmat yang berupa hati yang fungsinya sungguh luar bisa, kita tidak dituntut untuk membeli nikmat alloh tapi kita wajib bersyukur dan menjaganya.minyak atsiri bersifat menigkatkan produksi getah empedu dan mampu menekan pembengkakan jaringan didalam tubuh. temulawak erat kaitannya dengan organ hati, dan digunakan untuk membantu memelihara hati karena dapat menurunkan nilai dari SGPT( serum glutamic pyruvic transaminase) dan SGOT ( seum glutamic oxaloacetic transaminase) merupakan enzim yqng menjadi parameter penilaian fungsi hati, nilai Normal SGPT 15 IU - 17 IU dan SGOT 17 IU - 20 IU. mengkonsumsi temulawak secara rutin dapat menurunkan nilai dari SGOT dan SGPT yang tinggi, selain itu temulawak juga berfungsi membantu proses detoksifikasi di hati. penderita sirosis hati dianjurkan untuk mengkonsumsi temulawak secara rutin. temulawak merupakan zat adaptogen yaitu bahan yang tidak berbahaya dan dapat meningkatkan imunitas untuk melawan racun bagi tubuh