LABORATORIUM ILMU RESEP

LABORATORIUM ILMU RESEP
KEGIATAN PRAKTIKUM

bhaktimuliawonogiri@blog.com

Tuesday, May 18, 2010

OBAT TRADISIONAL

Obat tradisional dapat dikatakan sebagai obat jika sudah melalui berbagai penelitian dan proses yang panjang sehingga bisa dipastikan unsur bahan yang berkhasiat sebagai obat dan dapat diketahui efek farmakologisnya, dapat dipastikan dosisnya, diketahui efek sampingnya dan ditetapkan cara pembuatannya sehingga diperoleh sediaan yang sesua dengan CPOTB atau CPOB.Masyrakat sekarang sudah sadar akan kesehatan sehingga selain memakai obat modern masyarakat juga semakin banyak menggunakan sediaan obat tradisional karena semakin mahalnya obat modern dan efek samping yang berbahaya.
untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat trdisional yang sering kali ditambah dengan bahan obat kimia dan untuk memudahkan pengawasan dan perizinan maka badan besar obat dan makanan atau BBPOM menelompokan tanaman obat dalam 3 kelompok yaitu: jamu, herbal terstandart dan fitomarmaka
Jamu
Jamu adalah sediaan atau ramuan dari bahan-bahan alam yang digunakan sebagai pengobatan berdasarkan pengalaman dan digunakan secara turun-temurun dan dipercaya mempunyai khasiat. jamu belum melalui penelitian ilmiah dan penggunaannya masih sederhana, biasanya dalam bentuk sediaan jamu gendong,jamu rajangan.selain itu juga belum dalam bentuk ekstrak dan bahan aktifnya belum diketahui secara pasti karena belum ada penelitian
HERBAL TERSTANDART
herbal terstandart adalah sediaan tradisional setingkat diatas jamu yaitu obat tradisional yang sudah lolos uji praklinis pada hewan uji menganai uji khasiat dan manfaat, bahan baku sudah lolos standarisasi bahan baku. uji pada herba terstandart meliputi uji eksperimental in vitro dan invivo, uji toksisitas akut dan subkronik dan uji toksisitas khusus.
FITOMARMAKA
Yaitu sediaan obat tradisional yang sudah lolos uji praklinik dan uji klinik, bahan baku sudah lolos uji standarisasi dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. uji klinik yaitu bahan yang sudah di uji ke hewan dan hasilnya aman di uijikan lagi ke manusia dosis pada hewan di konfersi ke dosis aman bagi manusia dari uji ini diketahui kesamaan sfek pada hewan uji percobaan dan manusia. uji klinik meliputi: uji klinik fase 1, uji klinik fase 2, uji klinik fase 3 dan uji klinik fase 4

No comments: